my journey

my journey

Selasa, 13 Agustus 2013

Bromo - Sambil Nge-Jazz Kita Ngetrip

Jam 2 pagi kami siap tidur setelah berhasil pulang dari nonton Jazz Gunung. Kali ini kami tidur dengan kostum lengkap jaket, kaus kaki, ciput ninja dan topi kupluk. Bukan hanya untuk menghindari dinginnya udara dini hari itu, tetapi satu jam lagi kami akan dijemput Jeep yang telah kami pesan untuk melihat sunrise dan 3 spot lainnya di wisata Gunung Bromo.

Kemarin sore pada waktu tiba di hotel, kami ditawari wisata Bromo dengan tarif Rp. 150.000/orang untuk 5 spot wisata yaitu sunrise, puncak Bromo, Pasir Berbisik, Padang Savana dan Bukit Teletubies. Dan pagi itu tepat jam 3, pintu kamar kami diketuk oleh si makelar jeep. Sontak aku loncat dari tempat tidur dan bergegas membuka pintu. Untunglah kami sudah berpakaian lengkap sehingga tidak perlu waktu lama untuk naik ke atas jeep dan segera berangkat. 

Ternyata kami adalah penumpang pertama yang dijemput karena lokasi hotel kami berada paling bawah (Ngadisari). Sedangkan penumpang lainnya menginap di daerah Cemoro Lawang yang posisinya lebih dekat dengan Penanjakan (spot untuk melihat sunrise). Ada 5 orang penumpang jeep selain kami. 3 orang mengenali kami, karena ternyata kami satu elf dari Probolinggo dan 2 orang lagi adalah pasangan yang baru kami kenal pagi itu.

Perjalanan pun dimulai dengan tujuan Pananjakan untuk berburu sunrise dengan latar 3 gunung yaitu Batok, Bromo dan Merapi. Hari itu lokasi ini begitu ramai dikunjungi wisatawan. Sebagian besar adalah tamu-tamu Jazz Gunung seperti kami. Sempat sedikit kecewa karena saking penuhnya, dan banyaknya talenan berdiri (kamera tablet) menutupi area bidikan kamera kami. Tapi dengan sedikit usaha manjat memanjat pagar dan sedikit ilmu sikut yang kudapat dari bekal menjadi 'AnKer' - Anak Kereta Jabotabek, akhirnya sunrise berhasil kubidik.
Sunrise di Pananjakan
3 Gunung di atas Awan (Batok, Bromo, Merapi)
Dari Pananjakan perjalanan dilanjutkan ke spot berikutnya yaitu Gunung Bromo. Ini bukan kali pertama aku mengunjungi Bromo dan sama seperti dulu aku tetap tidak mau naik kuda. Gengsi donk....masa kalah sama kuda. Bujukan unie yang terlihat lelah pun kutolak mentah-mentah. "Kalo loe mau naik kuda, ya udah naik aja. Gw ogah!" itu jawabku. Dan dengan mata nanar menatap kuda, akhirnya unie pun berkata "Gw naik kuda ya..." (nyerah doi...qiqiqi).

Setelah berjalan kurang lebih 30 menit, kami pun bertemu kembali di tangga menuju puncak Bromo. Waktu kami hanya singkat di sini karena ternyata hanya kami berdua yang menuju kawah Bromo. 5 penumpang lainnya lebih memilih sarapan di parkiran jeep.

Gunung Batok

Gunung Bromo

Parit Pasir

Tangga menuju Kawah Bromo

Kawah Bromo

Me & Unie berlatar Gunung Batok
Setelah Bromo selesai, perjalanan dilanjutkan menuju spot berikutnya yaitu Pasir Berbisik. Lokasi ini dinamakan Pasir Berbisik karena pernah dijadikan lokasi syuting filmnya Christine Hakim & Dian Sastrowadoyo berjudul Pasir Berbisik. 

Pasir Berbisik
Spot terkahir yang kami kunjungi adalah Padang Savana dan Bukit Teletubies yang ternyata berada di lokasi yang sama, hanya berseberangan saja. 
 
Bukit Teletubies

Padang Savana

Dan wisata kami berakhir tepat jam 10.00 WIB. Kami pun harus segera packing dan bersiap-siap kembali ke Surabaya. Pesawat ke Jakarta memang masih besok pagi, tetapi kami tidak mau kemalaman di jalan mengingat kami ngeteng naik bus. Dan benar saja, siang itu kami cukup lama menunggu elf yang akan membawa kami kembali ke Probolinggo. Guess what? We're the only passengers :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar